Amerika Serikat Kembali ke Perjanjian Paris: Komitmen Baru untuk Iklim Global
Keputusan Amerika Serikat untuk kembali ke Perjanjian Paris di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden menjadi titik balik penting dalam upaya global menanggulangi perubahan iklim. Langkah ini bukan sekadar simbolik, tetapi juga memulihkan kepercayaan internasional terhadap komitmen lingkungan negeri Paman Sam, yang sempat meredup selama era Donald Trump.
Perjanjian Paris adalah kesepakatan internasional yang mengikat negara-negara peserta untuk menahan laju kenaikan suhu bumi dan menurunkan emisi karbon. Pada 2017, AS menarik diri dari perjanjian ini dengan alasan ekonomi. Keputusan tersebut menuai kritik luas dari berbagai negara dan organisasi lingkungan dunia. Namun, situasi berubah drastis ketika Biden menjabat pada awal 2021. Ia langsung menandatangani perintah eksekutif untuk mengembalikan Amerika Serikat ke dalam perjanjian tersebut.
Komitmen Lingkungan AS di Era Biden
Kembalinya AS ke Perjanjian Paris menjadi simbol keseriusan dalam menghadapi perubahan iklim. Joe Biden memotong subsidi bahan bakar fosil, menginvestasikan dana besar ke energi terbarukan, dan menetapkan target untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 52% pada tahun 2030 dibandingkan dengan level emisi tahun 2005.
Selain itu, pemerintah AS juga mendorong pembangunan infrastruktur hijau, termasuk pengembangan jaringan listrik yang lebih efisien, kendaraan listrik, dan sistem transportasi publik ramah lingkungan. Pemerintah mengarahkan upaya ini tidak hanya untuk melindungi lingkungan, tetapi juga untuk menciptakan lapangan kerja baru di sektor energi bersih.
Tantangan di Balik Komitmen
Meski tampak optimis, kebijakan hijau Biden menghadapi banyak hambatan. Pelaku industri energi fosil menolak sejumlah kebijakan Biden karena mereka menilai kebijakan tersebut mengancam kelangsungan bisnis dan berpotensi menghilangkan lapangan pekerjaan. Sementara itu, berbagai kelompok lingkungan mengkritik proyek pengeboran minyak di Alaska karena mereka menganggap proyek tersebut bertentangan dengan semangat transisi energi yang dicanangkan pemerintahan Biden.
Namun, pemerintah tetap menghasilkan dampak positif melalui langkah-langkah yang telah mereka ambil. Dorongan untuk inovasi teknologi hijau semakin kuat, kesadaran publik terhadap isu iklim meningkat, dan Amerika mulai kembali memainkan peran strategis dalam diplomasi lingkungan global.
Dampak Global dan Perubahan Citra
Kembalinya Amerika ke Perjanjian Paris juga berdampak pada posisi geopolitiknya. Di mata dunia, AS kembali mengambil peran sebagai pemimpin dalam agenda keberlanjutan. Biden menekankan bahwa perubahan iklim bukan hanya persoalan domestik, melainkan tantangan global yang memerlukan kolaborasi lintas negara.
Langkah ini memperkuat kerja sama internasional dan memperbaiki citra AS yang sebelumnya sempat melemah. Lebih dari itu, kembalinya Amerika mencerminkan komitmen jangka panjang untuk menghadirkan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Apakah kamu memiliki riset terkait kebijakan iklim, diplomasi lingkungan, atau transisi energi bersih?
IDSCIPUB hadir untuk mendampingi proses publikasi ilmiahmu—dari penulisan naskah, penyuntingan, hingga submit ke jurnal nasional dan internasional terindeks.
Source : https://journal.idscipub.com/politeia/article/view/249