Jl. RP. Soeroso No. 25 9, Jakarta Pusat journal@idscipub.com
Berita

Minat Beli Produk K-Pop Bagi Mahasiswa

K-Pop dan Mahasiswa Indonesia: Kombinasi yang Tak Terpisahkan

K-Pop telah menjelma menjadi fenomena global yang berdampak luas, terutama di Indonesia. Negara ini bahkan menjadi salah satu pasar penggemar K-Pop terbesar di dunia. Tak heran jika kalangan mahasiswa, khususnya usia 20–25 tahun, menjadi target utama strategi pemasaran produk yang menggandeng idol K-Pop ternama seperti Blackpink, NCT Dream, dan Stray Kids.

Produk-produk seperti Oreo, Lemonilo, dan Ultra Milk sukses memanfaatkan popularitas artis-artis K-Pop untuk menarik konsumen muda. Pertanyaan pentingnya adalah apakah selebritas K-Pop benar-benar mendorong minat beli mahasiswa, atau justru faktor psikologis seperti regulasi diri yang memainkan peran utama?

Studi tentang Regulasi Diri dan Minat Beli

Penelitian ini bertujuan mengungkap hubungan antara regulasi diri mahasiswa dengan minat beli terhadap produk yang diiklankan artis K-Pop. Sebanyak 105 mahasiswa penggemar K-Pop menjadi responden dalam studi ini. Peneliti menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional.

Instrumen penelitian meliputi:

  • Short Self-Regulation Scale (SSR) untuk mengukur penetapan tujuan, pengambilan keputusan, dan ketekunan.
  • Skala Minat Beli yang divalidasi untuk konteks produk K-Pop.

Temuan Penelitian

Hasil menunjukkan bahwa:

  • Sebanyak 65,71% mahasiswa berada pada kategori regulasi diri sedang.
  • Sebanyak 73,33% memiliki minat beli sedang terhadap produk yang diiklankan oleh artis K-Pop.
  • Korelasi Pearson (r = 0,302; p < 0,05) menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan tapi lemah antara regulasi diri dan minat beli.

Dengan kata lain, meski regulasi diri berperan, ia bukan satu-satunya penentu.

Faktor Eksternal yang Memengaruhi Keputusan Beli

Beberapa faktor eksternal yang ikut mendorong minat beli mahasiswa terhadap produk yang diiklankan artis K-Pop antara lain:

  • Kualitas Produk: Produk yang berkualitas tinggi lebih mudah membangun loyalitas konsumen.
  • Kemasan Visual: Gambar idol K-Pop di kemasan dapat meningkatkan daya tarik emosional.
  • Harga Produk: Mahasiswa lebih sensitif terhadap harga karena keterbatasan anggaran.

Peneliti menyimpulkan bahwa regulasi diri berpengaruh terhadap minat beli, meskipun faktor eksternal seperti kemasan, harga, dan kualitas produk tetap memainkan peran penting. Artis K-Pop mampu menciptakan impresi pertama, tapi keputusan akhir tetap bergantung pada pertimbangan rasional konsumen.

Studi ini menjadi langkah awal untuk memahami dinamika psikologi konsumen muda di era gelombang K-Pop. Peneliti menyarankan penelitian lanjutan untuk memperluas cakupan populasi dan mengeksplorasi pengaruh media sosial atau strategi pemasaran yang lebih kompleks.

Jika kamu juga sedang menyusun penelitian menarik seperti ini dan ingin mempublikasikannya ke jurnal ilmiah nasional maupun internasional, konsultasikan bersama tim profesional dari IDSCIPUB. Kami siap bantu dari naskah awal hingga publikasi!

Source : https://www.ilomata.org/index.php/ijss/article/view/1460

Tinggalkan Balasan